Kumpulan Puisi Untuk Ayah Terbaru

Kumpulan Puisi Cinta Untuk Ayah 


Dalam kesempatan kali ini di sipandaimenulis saya akan memberikan kumpulan puisi ayah kenapa demikian? Karena kita mempunyai ibu dan bapak masa seringkali nya puisi untuk ibu agar seimbang kareba keduanya mempunyai peran yang sama sama penting bagi kehidupan kitakitamri tak perlu lama lama lagi kita capcus ke puisinya.

Kumpulan Puisi Untuk Ayah Terbaru
puisi ayah

Sebelum capcus jadi, dibawah ini merupakan kumpulan contoh puisi ayah yang banyak sekali genrenya, tapi overall sih ya tentang bapak, atau orang tua, nahh untuk pilihannya ada lumayan banyak, jadi puisi ini sudah lama nganggur di komputer saya dan baru saya publihs kali ini, , untuk jenisnya ada untuk ayah yang sudah meninggal, untuk yang sedang rindu ayah, sampai ada juga yang tentang bagaimana pengorbanan dan kerja keras ayah terhadap kita, ehh yang menyentuh hati juga inshaalah ada hehhe. pokoknya silahkan anda baca yaahh....

Buat Puisi Tentang Ayah?


Okee skip dulu aja, saya mau basa basi, kamu tahu ga buat puisi itu gampang, mau yang romantis atau aliran yang lain, yang paling penting nih saran dari saya, anda harus mulai menulis, jangan takut salah dan jangan pernag gerogi kalau nanti puisi anda jelek, anda terlalu banyak mikir tentang diksi demi keindahan? oke bagus sih,, tapi saya sarankan kalau anda belum terbiasa dengan membuat puisi berdiksi khusus mari buatlah puisi sesuai dengan keinginan anda, ingat semua orang punya style dan gaya sendiri dalam seni, kamu tahu lukisan? coba saya tanya kepada anda ada berapa banyak style atau gaya lukisan di dunia ini? nah... begitu juga dengan puisi.

Bagi aku puisi adalah salahsatu cara untuk meningkatkan karya, meningkatkan nilai dan meningkatkan arti dalam sebuah kata-kata, soalnya bahasa yang digunakan kurang bisa dipahami,  itu sih no problem soalnya puisi itu tergantung dari si penulisnya, seperti puisi di blog ini semuanyamempunyai arti tersirat arti tersurat dan arti-arti rahasia yang bisa dibilang kata-katanya sangat multitafsir, tapi bagi aku itullah seni. dan ingat oleh anda, tidak ada yang bisa menilai seni itu murah/baik/jelek, karena beda orang beda lagi penilaiannya, beda orang beda lagi style kesukaannya. so anda tulislah puisi dengan gaya aliranmu, anda tulis puisi dengan kesukaanmu, dengan eksresimu, lupakan metode yang membuat anda menjadi berat dalam menulis, lupakan metode yang membuat anda menjadi pusing dalam menulis sebuah puisi.

Langsung take action saja seperti puisi puisi di bawah ini tentang ayah.

Contoh Puisi Tentang Ayah


Dibawah ini merupakan puisi untuk ayah yang harus kalian perhatikan dari semuanya adalah makna tersuratnya, disini saya banyak menggunakan kata konotasi yang abstar dan absur yang mungkin kalian tidak akan menyadarinya hehhe. soo lets writing.

Puisi cinta untuk ayah 


Keringat kehidupan 


Letih dan lelah tak pernah kau rasa
Walau keringat membanjiri tubuhmu
Kewajiban sekarang menjadi tanggung jawab
Yang harus terus dilaksanakan
Setiap hari engkau melangkah menemui sesuap harapan
Setiap hari engkau berdoa agar kita bisa makan
Keringatnya, pengorbanannya sungguh luar biasa
Terlihat kami bisa hidup
Terlihat kami bisa tersenyum.
Tak pernah ku anggap sebuah lelucon
Dan semuanya adalah sebuah kejadian
Yang nyata dan tak pernah terulang
Kau yang mengasihi kita,
Kau ayah yang hebat, kau ayah yang kuat
Keringatmu menjadi kehidupanku.


Lelahpun melangkah

Setetes keringat mulai membasahi tubuhmu
Detik dan detik terus berlalu memanggangnya
Rasa lelah, rasa letih tak pernah kau hiraukan
Walau mentari mulai penuh keegoisan
Kau terus berjuang untuk kita
Kau terus menantang untuk kita
Tak kau hiraukan keringat yang mulai tak terbendung
Perlahan membanjiri seluluh tubuhmu
Engkaulah ayah satu satunya yang terhebat di dunia
Engkaulah ayah yang sangat istimewa
Berani dan bertanggung jawab untuk hidupku
Berani berkorban untuk keluargaku
Walau nyawa jadi taruhan
Walau darah menetes terus dari tubuhmu.

Pengorbananmu

Walau berjalan di Padang tandus
Walau terik matahari membakar kulitmu
Walau lelah tapi kau tetap melangkah
Demi kata bertanggung jawab.
Letihmu sendiri tiada yang menemani
Perjalanan hidupmu ditemani lelah yang sekian lama menghampiri
Pengorbananmu demi membawa sebongkah berlian
Untuk menghidupi anak dan istrimu
Engkau lah ayah engkaulah bapak dan engkaulah malaikat tanpa sayap
Tak sehari kau berjuang
Bertarung walau penuh darah yang keluar
Terus menentang rasa sakit yang membakar
Pengorbananmu sungguh lebih dari apa yang seharusnya kau lakukan
Engkaulah ayah, engkaulah bapa yang terhebat.
Ini aku anakmu selalu mendoakan.
Keringat membanjiri kulitmu 

Rasa sakit rasa gatal yang menghampiri
Tak pernah kau anggap suatu masalah
Berjalan terus ke depan untuk membawa sebongkah berlian
Memang engkau yang paling bijaksana
Wahai ayah tercinta, kau berjuang walau sampai menentang arah angin
Kau melangkah walau badai sedang membabi buta
Kau tetap bertarung dan menaruhkan nyawa di atas kapal yang usang
Kau terus berjuang demi anakmu yang nakal ini
Demi anakmu yang tak mau kau dengar lecehkan orang lain
Kau ayah yang terhebat dan kau ayah yang paling hebat
Terimakasih dari anakmu.

Puisi singkat untuk ayah 

Kesadaran ku untukmu ayah 

Ribuan mil kau terus berjuang
Tak melihat dan tak kenal dengan rasa takut
Walau preman ataupun nyawamu akan melayang
Kau berjalan demi sesuap nasi yang menyambung
Tak pernah terpikir olehku
Seberapa besar pengorbananmu, seberapa besar kasih sayangmu
Walau keringat bercampur dengan darah di badanmu
Kau tetap melangkah demi mencukupi kebutuhan anak istrimu
Kini ku sadar seberapa bertanggung jawabannya engkau
Maafkan aku yang pernah membentaknya
Maafkan aku ayah yang pernah menghinanya
Maafkan aku ayah yang selalu melecehkannya
Dengan bajumu yang kotor, dengan badanmu yang bau, dan semuanya
Tapi kini ku sadari jika kau tak seperti itu , aku tidak akan pernah hidup
Sadariku, doaku untukmu ayah.


Maafkan aku


Kau yang terus berjuang, dan aku yang nakal
Aku adalah bocah tengik yang tak mengerti arti pengorbanan
Aku adalah bocah kecil yang selalu egois dengan pujian
Tak melihat seberapa susah kau berkorban untukku
Dan hanya melihat kelap kelip yang membodohi
Mengarah ke Dunia yang semakin senja dan telah membawaku ke arah kegelapan
Maafkan aku bapak tak melihat dan menghargainya arti berjuang
Maafkan aku bapak tak melihat semua apa yang telah kau lakukan
Aku di butakan sinar kegelapan
Aku di bodohi dengan pergaulan, aku di bodohi dengan minuman
Maafkan aku yang membuatmu kecewa
Maafkan aku yang membuatmu tercoreng.


Untuk aku anakmu


Kau ketuk palu di siang yang menyengat
Menyengat membakar kulit dan nadimu
Kering dan haus selalu menghampirimu
Berjuang tanpa lelah
Tanganmu yang keriput
Teru berjuang mengetuk palu
Walau sudah lemas dan merasa kau melayang,
Kini gerjaji menghampiri tanganmu
Menggoyang ketiak yang mulai menghitam
Disaksikan mentari disaksikan bulan yang mengintip
Kau terus berjuang, siap bertempur walau harus tertelan bumi
Dengan keras kau berusaha membangun sebuah harapan
Membangun sebuah realita, semua itu semata untuk aku anakmu.

Mengapa kau pergi  

Yang aku mau ini semua adalah mimpi
Yang aku mau ini semua bukanlah realita
Aku masih banyak berhutang Budi padamu ayah
Aku masih belum bisa membuatmu tersenyum
Tapi kenapa engkau pergi dengan begitu cepat
Aku masih ingat kemarin engkau tersenyum padaku
Aku masih ingat kemarin engkau melambaikan tangan padaku
Dan aku masih sangat ingat kemarin engkau pergi dengan kemeja biru
Aku tak pernah berpikir warna itu membawamu ke arah ketengan
Aku tak pernah berpikir ayah pergi dengan sekejam itu
Tapi aku tahu niatmu sangat baik untuk kita
Aku tahu kau yang terhebat untuk kita
Tetesan air mata ini dan doa dari ku semoga dapat membawamu lebih tenang Kau pergi saat kau berjuang,
Aku tahu kau bersama Allah dan di dirimu di surga
Terimakasih ayah telah memberitahu pengorbanan,
Aku sayang kamu ayah.

Kulit yang keriput 


Walau hari semakin membakar kulitmu
Tapi tekadmu untuk kita lebih dari apa yang seharusnya
Kulitmu yang mulai keriput tidak pernah kau mengeluh
Walau keringat darah membanjiri bajumu
Kulihat siang itu engkau sangat letih
Kulihat siang itu engkau terus menggoyangkan tangan
Di temani gerjaji usangmu.
Aku tidak pernah mengerti engkau berkorban sampai seperti itu
Aku tidak pernah mengerti walaupun engkau capek engkau terus seperti itu
Siang itu ingin ku lap keringat dari pipimu
Siang itu ingin ku berikan segelas air untukmu
Tapi apa daya, engkau adalah buruh
Dan aku tidak bisa menemuimu,
Karena seorang yang di sebut mandor mengusirku
Saat bersamaan aku berdoa sambil meneteskan air mata
Semoga kau tetap bersabar, semoga kulitmu tidak usang.
Maafkan aku ayah selama ini menyusahkanmu
Maafkan aku.

Kesenangan bersamamu

Pagi hari aku tersenyum bersamamu
Melihat indahnya suasana yang sangat istimewa
Ku tengok ke pohon melihat burung sedang bernyanyi
Lalu kau berkata “ nak lihatlah kesenangan mereka “
Aku hanya tersenyum saja
Siang hari engkau mengajaku dan adikku pergi ke gunung
Melihat indahnya pemandangan
Dan woow memang inilah keindahan
Ataupun bertanya “ kenapa ayah bawa kalian kesini? “
Aku menjawab karena ini indah, tapi adiku menjawab karena ini keren
Ataupun berkata lagi “ jawaban kalian benar, tapi bukan itu alasan ayah datang kesini “
“ Alasan ayah membawamu kesini, agar kalian bersyukur atas kesenangan yang kalian dapatkan”
Akupun terdiam, dan mendengar suara burung mulai bernyanyi
Aku yakin burung juga senang dan bersyukur sehingga mereka bernyanyi bedua,
Kesenangan harus di barengi senyuman dan kebesyukuran .
Aku bahagia karena ayah terhebat.

Hari pengurangan


Saat semua orang berteriak suka cita
Aku hanya terdiam dan meneteskan air mata
Secara otak mungkin itu bertambah tapi secara realitas itu berkurang
Entah akan ada alasan apa yang harus di ucapkan
Entah apalagi yang harus di lakukan
Yang ku tahu Hanya satu
Kaulah ayah terhebat
Hari ini orang mengganggpanya suatu pertambahan
Namun aku telah sadar itulah suatu pengurangan
Entah dimana kali dan bagi
Kuharap dengan doa
Kuharap dengan cara terbaik
Tapi aku terus bersyukur karenamu tetap sehat
Jangan terbodohi inilah hari pengurangan.
Dan di hari ini ku panjatkan doa untukmu padanya.


Berkorban


Di panas terik aku lihat kau mengayunkan tongkat
Di atas paving blok yang panas kau berjalan di atas bijih kopi
Setiap hari dan setiap saat kulihat kau membalikkannya
Entah untuk apa, entah karena apa
Mungkin untuk hasil kering yang merata
Terlihat di balik bajumu keringat mulai membasahi kaosmu
Terlihat kau sesekali memegang kepalamu, entah karena panas atau pusing Dan aku lihat saat kau terlihat duduk mengawasi
Sambil minum air bening yang ada di sebelahmu
Tapi kau berjalan lagi karena ada telunjuk yang datang
Mengais memang hati ini melihatnya
Tapi apa daya aku tak mampu apa apa
Aku hanya bisa mengirim doa
Karena aku tahu aku terlahir orang berbeda, terimakasih telah berkorban untukku. 



Puisi Ayah Yang Sudah Meninggal

Yahh... tahu ga disini aku rindu
Aku rindu akan hadirmu
Aku rindu akan senyummu
Dan rindu akan nasihatmu

Ayahh... aku mau taya
Kenapa kau pergi?
Kenapa kau pergi tinggalkan aku disini?
Aku sepi, aku seperti tak berarti

Rasa sayang dan cinta untukmu,
Untuk ayah yang sedang jauh disana
Jauh dimataku
Dekat dipencipta

Ayah... aku tahu bagaimana kau menyayangiku
Aku tahu betapa kau mencintaiku

Sekarang aku sudah dewasa dan aku tahu
Bentakanmu, karena kau tak mau aku salah
Amarahmu, karena kau tak mau aku jadi sampah
Dan itulah kasih sayang yang dulu ku anggap sebagai masalah
Yang ku anggap sebagai suatu yang membuatku lemah

Tapi ku tahu semua itulah yang membuatku menjadi kuat
Semua itu yang membuatku menjadi sadar
Sadar akan kasihmu, sadar akan ucapanmu

Aku disini tidak bisa berbuat lebih,
Hanya doa untukmu ayah yang di surga
Allahummaghfirli waliwalidayya warhamhuma kamaa rabbayaanii shogiira
Dengan doa itu kutitipkan rindu untukmu


Puisi Tentang Ayah Yang Menyentuh Hati


Aku mengingatmuAku akan selalu mengingat dirimuMengingat masa kanak kanakkuDimana aku selalu kau pangku
Kau yang bercanda mempermainkankuBercanda berharap aku bisa tertawaBerharap aku bisa bahagia dengan tingkahmuAku tahu itu... aku ingat semuanya
Aku tahu, candaan "ciluk ba" yang membuatku jadi berhentiBerhenti menangis, Berhenti sedih dengan keadaanku saat itu
Remaja, mungkin aku orang yang membuatmu kesalOrang yang membohongimu dengan segala macam caraDan sekarang, aku sesali semuanyaAku sesali semuanya disaat kau telah tiada
Maafkan aku yang lebih mementingkan kesenangankuMaafkan aku yang lebih mementingkan tertawaku sendiriHingga aku lepas dan jatuh tanpa sadarLenyap dalam pelukan malam
Ayah.. aku merindukanmuMerindukan semuanyaCandamu, tawamu, dan hal indah bersamamuMaafkan anakmu, maafkan binatang malam iniYang penuh dengan dosa terhadapmuAku harap, tetesan air mataku bisa menghapus, Bisa menghapus kekelamanmkuAku janji untukmu, aku janji untuk allahkuAku akan ada di surga denganmu.


Puisi Perjuangan Seorang Ayah

Teringat, dikala terik menusuk kulitmu
Telah, dikala tenaga sudah melusuh
Tapi tanpa ada keluh
Kau berbuat dengan bersungguh

Aku tahu, kau yang sudah lelah disana
Sudah lelah mancari untuk nafkah
Hingga kau pulang, kucium keringat penuh perjuangan

Aku sedih melihat rambutmu
Aku sedih melihat kulitmu
Dulu rambut yang masih hitam
Kini sudah mulai memutih
Dulu kulit yang penuh dengan otot
Sekarang sudah mulai mengendur

Menangis dan aku mengangis melihat semua itu
Aku menangis karena aku tidak bisa membantu
Aku kecewa dengan diriku ini
Aku kecewa dengan keadannku ini
Karena aku sadar, aku tidak bisa seperti mereka
Aku tidak bisa seperti ayah
Maafkan aku
Maafkan tulang lunakku


Puisi Rindu Ayah Yang Jauh Disana
Aku kan terus melahkah majuWalau badai rintang menerpakuMenghadapku, menyayatkuAku disini, jauh darimu ayahJauh dari nasehatmu, jauh dari senyumanmu
Mungkin telpon menjadi salah satu obat melawan rinduTapi itu tidak membuatku jadi tenangMalah hal itu membuatku menjadi sangat semakin rindu pelukanmuKuharap, kau disana selalu sehatKu harap, kau disana selalu kuat, selalu bahagia dengan semua
Maafkan aku ayah, yang belum bisa menemuimuMaafkan aku ayah yang tidak bisa bersamamuTapi.... ini semua demi kamuDemi cita cita yang kau mau padakuDemi harapan yang lebih baik untumu
Aku tahu, aku harus selalu terus melangkah,Maju dan majuWalau, terkadang dalam langkahku merindukanmuTapi, rindu inilah yang membuatku menjadi tenagaMenjadi power untuku sukses disiniAgar pengorbanankuAgar usahaku
Bisa membawamu kesini, atau pulang lebih cepat kepadamu dengan senyuman.Bukan senyuman janggal, tapi penuh kerinduan.


Puisi Untuk Almarhum Ayah 

 Ayah.... tahu ga aku disini rindu
Aku disini menangis,
Aku merasakan kesepian kehilangan ayah
Ayahh.... aku mau ayah ada disini lagi
Lengkapi semua hari, lengkapi semua detik bersamaku

Jujur aku tidak bisa jauh dari ayah
Aku takut jadi orang yang ganas tanpa ayah
Aku takut jadi binatang liar tanpa nasihat ayah
Jujur... aku sangat rindu semua, rindu ayah, rindu senyum ayah, rindu kata-kata dari ayah

Maafkan aku, maafkan aku yang dulu tak patuh kepada ayah
Maafkan aku yang selalu nakal 
Maafkan aku yang selalu buat ayah lhawatir di setiap harinya
Dan aku merasakan kini, aku rasakan bahwa ke khawatiranku pada diriku sangatlah tinggi
Aku khawatir dengan diriku
Aku khawatir dengan masa depanku
Seperti, apa yang ayah larang padaku
Semua demi kebaikanku
Semua demi hidupku
Tapi kini kau telah tiada, aku sesal tak terhingga
Aku sangat sesali
Puisi ini untukmu, untuk kerinduanku padamu
Ayah yang di surga... doakan aku demi kebaikanku
Aku disini selalu berdoa pada yang kuasa tentang kamuengkau dan diriku.


Okeee... gimana tanggapan anda terhadap puisi mimin ini? hehehhe, so aku akan selalu tekankan kepada anda bahwa dalam membuat puisi itu sangatlah simple sangatlah mudah, jadi jangan pernah untuk mengecewakan semua orang bahwa anda tidak bisa berpuisi, saya harapkan ketika anda sudah membaca postingan ini anda langsung bisa take action membuat puisi, ingat kata-kata saya, ekspresikan saja dulu apa yang ada di otak anda, ekspresikan dulu apa yang ada di jiwa anda, jangan pernah berpikir bahwa membuat puisi adalah hal yang sangat rumit, dan untuk diksi jangan dulu anda pikirkan, karena anda punya jalan sendiri, anda punya karakter sendiri dalam membuat puisi.

okee... jadi mungkin sekian saja dulu postingan mimin di sipandaimenulis ini, mohon maaf apabila banyak kesalahan atau banyak kekurangan, dan itulah dia kumpulan puisi ayah akhir kata mohon maaf apabila banyak kesalahan atau kekurangan, semoga bisa membantu dan bisa bermanfaat bagi kita semua.


Comments

Popular posts from this blog

Cara Mengatasi Perut Kembung Pada Domba dan Kambing

Artikel Sunda Goong Renteng

Suka Duka Beternak Domba - Memahami Resiko Ternak